Tips Membersihkan Rumah agar Tidak Berantakan dan Tetap Sehat

Rumah yang bersih bukan hanya enak dipandang, tetapi juga penting untuk menjaga kesehatan keluarga. Debu, kotoran, dan kelembapan yang dibiarkan menumpuk bisa menjadi sumber berbagai penyakit, mulai dari alergi hingga gangguan pernapasan.
Namun, di tengah rutinitas harian yang padat, rumah sering kali kembali berantakan hanya beberapa jam setelah dibersihkan. Kejadian yang membuat kita menjadi emosi melihat rumah kembali berantakan. Padahal kalau rumah rapih dan bersih, melakukan aktivitas keluarga di rumah akan semakin nyaman.
Lalu, bagaimana tips membersihkan rumah agar selalu tampak rapih, bersih, dan nyaman? Simak panduan berikut ini untuk menjaga rumah selalu bersih, sehat, dan teratur dengan langkah yang mudah dilakukan.
1. Mulai dari Menyusun Rutinitas Bersih-Bersih
Kunci utama agar rumah tidak mudah berantakan adalah konsistensi. Tentukan jadwal membersihkan rumah sesuai kebutuhan — misalnya, menyapu setiap pagi, mengepel dua kali seminggu, dan membersihkan kamar mandi setiap akhir pekan.
Dengan membuat rutinitas, pekerjaan rumah terasa lebih ringan dan tidak menumpuk. Anda bisa membuat daftar harian atau mingguan agar setiap anggota keluarga tahu tugasnya masing-masing.
Pro Tips: gunakan timer 15–20 menit setiap hari untuk bersih-bersih ringan. Kegiatan singkat tapi rutin jauh lebih efektif dibandingkan menunggu rumah benar-benar kotor karena itu justru mengeluarkan usaha yang besar.
2. Biasakan Meletakan Barang Pada Tempatnya
Biasakan untuk selalu menaruh kembali barang ke tempat semula setelah digunakan. Rumah yang rapi bukan hanya soal bebas dari debu, tapi juga tentang keteraturan. Misalnya, setelah memakai handuk atau selesai membaca buku, segera letakkan kembali di tempatnya. Kebiasaan sederhana ini membantu menjaga rumah tetap teratur dan tidak mudah berantakan.
2. Rapikan Barang Sebelum Mulai Membersihkan
Rumah sering terlihat berantakan bukan karena kotor, tapi karena barang-barang tidak tertata. Sebelum menyapu atau mengepel, rapikan dulu meja, sofa, dan permukaan lainnya. Simpan barang di tempatnya masing-masing: mainan ke kotak, pakaian ke lemari, dan dokumen ke rak.
Gunakan kotak penyimpanan atau keranjang untuk membantu merapikan ruangan dengan cepat. Aturan sederhana seperti “letakkan kembali setelah digunakan” juga bisa membantu seluruh anggota keluarga menjaga kerapian rumah.
3. Gunakan Alat dan Pembersih yang Tepat
Membersihkan rumah akan jauh lebih mudah jika Anda menggunakan alat yang sesuai. Misalnya:
- Kain mikrofiber untuk mengelap debu tanpa meninggalkan serat.
- Vacuum cleaner untuk karpet dan sofa.
- Pembersih lantai antibakteri untuk menjaga kebersihan dan mencegah jamur.
Untuk rumah dengan anak kecil atau hewan peliharaan, pilih produk pembersih yang aman dan tidak beraroma tajam. Kamu juga bisa menggunakan bahan alami seperti campuran air dan cuka putih untuk membersihkan kaca atau permukaan dapur.
4. Fokus ke Area yang Sering Digunakan
Ada yang ingin ditanyakan?
Konsultasi GRATIS dengan Kanggo Sekarang
Hubungi Kami
Setiap rumah memiliki area yang lebih sering kotor atau berantakan, seperti ruang keluarga, dapur, dan kamar mandi. Prioritaskan area ini saat membersihkan rumah, karena paling mudah menjadi sarang bakteri dan kuman.
- Dapur: Bersihkan meja setelah memasak, cuci peralatan segera, ganti sponge yang sudah lama dengan yang baru dan pastikan sisa makanan tidak menumpuk.
- Kamar mandi: Gunakan pembersih khusus untuk menghilangkan lumut dan kerak. Bersihkan area seperti kloset dan keramik kamar mandi
- Ruang keluarga: Gunakan sapu atau vacuum cleaner dan lap area ruang keluarga setiap hari agar debu tidak menempel di permukaan meja atau sofa
Dengan fokus pada area yang paling sering digunakan, Anda bisa menjaga rumah tetap bersih tanpa harus menghabiskan waktu berjam-jam setiap hari.
5. Buang Barang yang Tidak Digunakan
Salah satu penyebab utama rumah berantakan adalah terlalu banyak barang. Coba periksa lemari, rak, atau sudut ruangan yang jarang disentuh. Jika ada barang yang sudah lama tidak digunakan, pertimbangkan untuk disumbangkan, dijual, atau dibuang.
Metode seperti decluttering (beres-beres minimalis) ala Marie Kondo bisa membantu. Prinsipnya sederhana: simpan hanya barang yang benar-benar berguna atau membawa kebahagiaan. Dengan begitu, rumah terasa lebih lega, bersih, dan mudah dirawat.
6. Jaga Kualitas Udara di Dalam Rumah
Membersihkan rumah bukan hanya soal menata dan mengelap permukaan, tapi juga memastikan udara tetap segar. Buka jendela setiap pagi agar sirkulasi udara lancar dan sinar matahari masuk ke dalam ruangan.
Kamu juga bisa menambahkan tanaman hias indoor seperti lidah mertua atau sirih gading yang membantu menyaring polusi udara. Selain membuat rumah terlihat cantik, tanaman ini juga menambah suasana alami yang menenangkan.
7. Ajak Anggota Keluarga Ikut Membersihkan Rumah
Menjaga rumah tetap bersih adalah tanggung jawab bersama. Ajak semua anggota keluarga ikut terlibat sesuai usianya — anak-anak bisa membantu menyapu atau menata mainan, sementara orang dewasa fokus ke pekerjaan yang lebih berat.
Selain meringankan beban, kegiatan ini juga bisa menjadi momen kebersamaan yang menyenangkan. Anda bisa membuat sistem poin atau tantangan kecil agar anak-anak lebih semangat membantu.
8. Bersihkan Rumah Secara Menyeluruh Secara Berkala
Meski kamu sudah rutin beres-beres setiap hari, deep cleaning tetap perlu dilakukan secara berkala. Bersihkan area yang sering terlewat seperti kolong tempat tidur, langit-langit, jendela, dan saluran air.
Rumah Bersih, Hidup Jadi Lebih Nyaman
Rumah yang bersih dan tidak berantakan bukan sekadar enak dilihat, tapi juga membuat pikiran lebih tenang. Dengan menjaga kebersihan secara rutin dan membiasakan setiap anggota keluarga untuk peduli, kamu bisa menciptakan hunian yang sehat, nyaman, dan menyenangkan.

